Behind The Scene "cintAku"

Operet "Putri Softy"

Semua yang terlibat dalam Operet di acara Dies Natalis Smansa..
Pembina Teater sendiri, Bp. Denny... Pembimbing Seni Tari, Ibu Noor Latifah...
Pelatih Aditya Yusma dan Assistennya Ahmad Toha Al Atas...
Make-Up oleh Mba Maya dan Mas Hendrik...
Koordinator pemain Syifa dan Burhan
Kameraman Fang Fang... dan masih banyak lagi...
Thangs to Allah and all kru.. GIVE ME, FIVE..!!!

Film "cintAku"

 

Ini adalah foto dari Kru Film "cintAku", karya anak teater SMA 1 Pekalongan sendiri...

dibuat tahun 2010, yang sekarang lagi dalam proses editing...!!!

Apa itu Seni Teater??

Istilah teater atau dalam bahasa Inggrisnya theatre mengacu kepada aktivitas melakukan kegiatan dalam seni pertunjukan, kelompok yang melakukan kegiatan itu dan seni pertunjukan itu sendiri. Namun demikian, teater selalu dikaitkan dengan kata drama yang berasal dari kata Yunani Kuno, Draomai yang berarti bertindak atau berbuat dan Drame yang berasal dari kata Perancis yang diambil oleh Diderot dan Beaumarchaid untuk menjelaskan lakon-lakon mereka tentang kehidupan kelas menengah atau dalam istilah yang lebih ketat berarti lakon serius yang menggarap satu masalah yang punya arti penting tapi tidak bertujuan mengagungkan tragika. Kata drama juga dianggap telah ada sejak era Mesir Kuno (4000-1580 SM), sebelum era Yunani Kuno (800-277 SM). Hubungan kata teater dan drama bersandingan sedemikian erat seiring dengan perlakuan terhadap teater yang mempergunakan drama ’lebih identik sebagai teks atau naskah atau lakon atau karya sastra.

Terlepas dari sejarah dan asal kata yang melatarbelakanginya, seni teater merupakan suatu karya seni yang rumit dan kompleks, sehingga sering disebut dengan collective art atau synthetic art artinya teater merupakan sintesa dari berbagai disiplin seni yang melibatkan berbagai macam keahlian dan keterampilan.

Seni teater menggabungkan unsur-unsur audio, visual, dan kinestetik (gerak) yang meliputi bunyi, suara, musik, gerak serta seni rupa. Seni teater merupakan suatu kesatuan seni yang diciptakan oleh penulis lakon, sutradara, pemain (pemeran), penata artistik, pekerja teknik, dan diproduksi oleh sekelompok orang produksi.

Sebagai seni kolektif, seni teater dilakukan bersama-sama yang mengharuskan semuanya sejalan dan seirama serta perlu harmonisasi dari keseluruhan tim, Pertunjukan ini merupakan proses seseorang atau sekelompok manusia dalam rangka mencapai tujuan artistik secara bersama, Dalam proses produksi artistik ini, ada sekelompok orang yang mengkoordinasikan kegiatan (tim produksi). Kelompok ini yang menggerakkan dan menyediakan fasilitas, teknik penggarapan, latihanlatihan, dan alat-alat guna pencapaian ekspresi bersama.

Hasil dari proses ini dapat dinikmati oleh penyelenggara dan penonton. Bagi xv penyelenggara, hasil dari proses tersebut merupakan suatu kepuasan tersendiri, sebagai ekspresi estetis, pengembangan profesi dan penyaluran kreativitas, sedangkan bagi penonton, diharapkan dapat diperoleh pengalaman batin atau perasaan atau juga bisa sebagai media pembelajaran.

Melihat permasalahan di dalam teater yang begitu kompleks, maka penulis mencoba membuat sebuah paparan pengetahuan teater dari berbagai unsur. Paparan ini dimulai dari Bab I Pengetahuan Teater yang berisi tentang definisi teater baik secara keseluruhan maupun secara detail, sejarah singkat perkembangan teater baik sejarah singkat teater Eropa maupun sejarah singkat teater Indonesia, dan unsur-unsur pembentuk teater. Bab ini sangat penting karena untuk mendasari pemikiran dan  pengetahuan tentang seni teater.

Bab II Lakon yang berisi tentang tipe-tipe lakon, tema, plot, struktur dramatik lakon, setting, dan penokohan. Dalam bab ini pembahasan lebih banyak pada analisis elemen lakon sebagai persiapan produksi seni teater. Sesederhana apa pun sebuah naskah lakon, diperlukan sebagai pedoman  pengembangan laku di atas pentas. Pemilihan lakon yang akan disajikan dalam pementasan merupakan tugas yang sangat penting. Tidak sembarang lakon akan sesuai dan baik jika dipentaskan. Sulitnya tugas ini disebabkan oleh karena setiap kelompok teater memiliki ciri khas masing-masing.
Sebuah lakon yang dipentaskan dengan baik oleh satu kelompok teater, belum tentu akan menjadi baik pula jika dipentaskan oleh kelompok lainnya.

Bab III Penyutradaraan yang berisi tentang penentuan lakon yang akan dipentaskan, analisis lakon secara menyeluruh hingga sampai tahap konsep pementasan, menentukan bentuk pementasan, memilih pemain, membuat rancangan blocking, serta latihan-latihan hingga gladi bersih. Kerja penyutradaan dalam sebuah pementasan merupakan kerja perancangan. Seorang sutradara harus bisa memberi motivasi dan semangat kebersamaan dalam kelompok untuk menyatukan visi dan misi  pementasan antar mereka yang terlibat. Kerja penyutradaraan merupakan kegiatan perancangan panggung dapat berupa penciptaan estetika panggung maupun ekspresi eksperimental.

Bab IV Pemeranan yang berisi tentang persiapan seorang pemeran dalam sebuah pementasan seni teater. Persiapan tersebut meliputi persiapan olah tubuh, olah suara, penghayatan karakter serta teknik-teknik pemeranan. Persiapan seorang pemeran dianggap penting karena pemeran adalah seorang seniman yang mengekspresikan dirinya sesuai dengan tuntutan baru dan harus memiliki kemampuan untuk menjadi ’orang baru’. Pemeran didefinisikan pula sebagai tulang punggung pementasan, karena
dengan pemeran yang baik, tepat, dan berpengalaman akan menghasilkan pementasan yang bermutu. Pementasan bermutu adalah pementasan yang secara ideal mampu menterjemahkan isi naskah. Walaupun di lain pihak masih ada sutradara yang akan melatih dan mengarahkan pemeran sebelum pentas, tetapi setelah di atas panggung tanggungjawab itu sepenuhnya milik pemeran.

Bab V Tata Artistik yang berisi tentang teori dan praktek tata artistik yang meliputi; tata rias, tata busana, tata cahaya, tata panggung, dan tata suara. Sebagai komponen pendukung pokok, xvi keberadaan tata artistik dalam pementasan teater sangatlah vital. Tanpa pengetahuan dasar artistik seorang sutradara atau pemain teater tidak akan mampu menampilkan kemampuannya dengan baik. Persesuaian dengan tata artistik yang menghasilkan wujud nyata keindahan tampilan di atas pentas adalah pilihan wajib bagi para pelaku seni teater.

Sebuah pertunjukan teater yang berlangsung di atas panggung membutuhkan proses garap yang lama mulai dari (penentuan) lakon, penyutradaraan, pemeranan, dan proses penataan artistik. Dalam setiap tahapan proses ini melibatkan banyak orang (pendukung) dari berbagai bidang sehingga dengan memahami tugas dan tanggung jawab masing-masing maka kerja penciptaan teater akan padu.

Kualitas kerja setiap bidang akan menjadi harmonis jika masing-masing dapat bekerja secara bersama dan bekerja bersama akan berhasil dengan baik jika semua elemen memahami tugas dan tanggung jawabnya. Itulah inti dari proes penciptaan seni teater, “kerja sama”.

By: www.psb-psma.org/content/blog/seni-teater

Oh Negeriku,, Indonesiaku

Negeriku, Indonesiaku, Tanah Airku...!!!
indah panorama alam-Nya
seakan jd rusak karna ulahmu !
sejuk sepoi angin yg berhembus kala senja
seakan jd hawa yg mematikan karna asap hitammu !
kerlip bintang menggantung di angkasa
seakan hilang sirna karna awan mendung bualanmu !
senyum tawa bahagia khalayak di sana
seakan lenyap karna ego dan nafsu liarmu !
suara sayu para orator-orator yg mengudara
seakan tak ada harganya karna angkuhmu !
tangis lapar bocah-bocah cilik di pinggir kota
seakan tak akan pernah mengoyak hatimu !
putus asa kebingungan para pemuda
seakan tak membuatmu untuk menyingkap idemu !
kekayaan tanah air kita tercinta
seakan kau jadikan ajang untuk mendapat gengsimu !

tuan, jenderal, direktur, hakim, jaksa, serta pejabat dan para pesohor negeri ini ...
TOLONG DENGARKAN KAMI, RAKYAT INDONESIA yang menuntut tanggung jawab Anda
kepercayaan yang kami berikan kepada Anda
harapan yang kami gantungkan pada Anda...
yang menginginkan kemajuan dan kemakmuran bangsa
dimana hatimu ???
dimana keadilanmu ???
dimana otakmu ????
apakah kau hanya ada angkuh dalam hatimu ??
apakah hanya ada gengsi dalam adilmu ??
apakah hanya ada harta lagi tahta dalam otakmu ??
sungguh dungu dirimu bagiku ...
DUNGU !!!!!

mengapa seakan kau buta ??
padahal kau melihat ...
kemiskinan, kelaparan, pengangguran, kenistaan, kebodohan ..
merebak meruak menelusup pelosok desa
mengapa seakan kau tuli ??
padahal kau mendengar ..
jerit tangis bocah kecil yatim piatu
suara-suara mahasiswa meminta keadilan
mengapa seakan kau acuh ???
mengapa seakan kau tak berpikir ???

hanya harta dan tahta yang bisa menyangga gengsimu
hanya harta dan tahta yang bisa menopang jabatanmu
hanya harta dan tahta yang bisa memenangkan ajangmu
hanya harta dan tahta yang bisa menentramkan hidupmu
kalau begitu .. maka ..
harta dan tahta pula yang akan menghancurkan gengsimu
harta dan tahta pula yang akan merebut jabatanmu
harta dan tahta pula yang akan mengalahkanmu
harta dan tahta pula yang akan menerpurukan hidupmu

"HARTA DAN TAHTA"
tak sadarkah ??
bahwa mereka hanya titipan Tuhanmu ?
tak sadarkah ??
bahwa mereka kan menagih tanggung jawabmu ??
lalu .. kemana semua itu ??
tanggung jawab ?? amanah ??
persetan dengan semua itu !!!!!
yang kau kejar hanya tentram damai dunia !!
yang kau pikir hanya dirimu, istrimu, anak-anakmu !!!
yang kau pikir hanya dirimu !!!! DIRIMU !!!

tak ada tempat bagi manusia di hatimu
tak ada tempat bagi si miskin dalam adilmu
tak ada tempat bagi rakyat jelata dalam otakmu !!!
yang ada hanya tempat untuk ...
HARTA !! TAHTA !! GENGSI !! ACUH !!
sekali lag kuucap ....
DUNGU !!!!!!!!

hanya dungumu yang bisa menyadarkanmu dari kedunguan hidup sehingga kau sadar bahwa kau telah didungui oleh kedunguan yang berakar dari satu kedunguan di otak dungumu .......
sadarkan dirimu yang dungu itu !!

Indonesiaku ....
masihkah bisa kau bersabar ??
masihkah bisa kau bertahan ??
masihkah bisa kau berbesar hati ??
masihkah bisa kau ???
masihkah ??
harus berapa lama lagi kami menderita ??
berapa lama lagi kami harus menanggung akibat dari perang perebutan tahta, kekuasaan, dan kemakmuran kalian para pesohor negeri ??
berapa lama lagi waktu yang dibutuhkan untuk menyadarkan Anda sekalian agar tidak egois ??
agar memikirkan kepentingan rakyat Indonesia ??
dimana perwujudan Pancasila yang menjadi dasar negara ??
terutama sila kemanusiaan yang ADIL dan beradab, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia..??
Kami, Rakyat Indonesia menunggu itu..
Semoga kau sadar, wahai para pesohor negeri ini...

By: Si pooh